MAKALAH METODE PENELITIAN
MASALAH
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL(TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL)
Dosen Pengampu: Drs.
Rizalman,M.Pd
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK 9
Pariyani
Henny
Deslawati
JURUSAN
FISIKA FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunian-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Didalam makalah ini penulis membahas tentang MASALAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL(TEKNIK ANALISIS
KORELASIONAL)
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi isi maupun dalam penyajian materinya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifstnya membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Amiiin.....
Jambi,10
April 2012
Penulis
MASALAH HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL
(TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL)
A.Teknik Analisis
Korelasional Product Moment
1.Pengertiannya
Product Moment Correlation atau
lengkapnya Product of the Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk
mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi
ini dikembangkan oleh Karl Pearson,yang karenanya sering di kenal dengan
istilah Teknik Korelasi Pearson.
Disebut
product momen correlation karena
koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari
momen-momen variabel yang dikorelasikan.
2.Penggunaannya
Teknik Korelasi product moment kita
pergunakan apabila kita berhadapan dengan kenyataan berikut :
a) Variabel
yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat kontinu
b) Sampel
yang diteliti bersifat homogen,atau setidak-tidaknya mendekati homogen
c) Regrensinya merupakan regresi linear
3.Lambangnya
Kuat-lemah
atau tinggi rendahnya korelasi antara dua variabel yang sedang kita teliti
dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi,yang pada
teknik korelasi Product Moment diberi lambang “r” (sering disebut “r” Product
moment).angka indeks korelasi product moment ini di beri indeks dengan huruf
kecil dari huruf-huruf ang dipergunakan untuk dua buah variabel yang sedang di
cari korelasinya jadi apabila variabel
pertamanya diberi lambang X dan variabel
kedua diberi lambang Y,maka angka indeks korelasinya dinyatakan dengan
lambang rxy.
4.Cara Mencari Angka
Indeks Korelasi Product Moment
Ada beberapa macam cara yang dapat
dipergunakan untuk mencari angka indeks korelasi Product moment.
Apabila data yang kita hadapi data
tunggal (Ungrouped data), sedangkan Number of Casesnya kurang dari 30 dengan
istilah lain: Sampel yang diteliti merupakan sampel kecil maka angka indeks
korelasi Product Moment (rxy) dapat di hitung dengan menggunakan beberapa
cara,yaitu:
1. Dengan
cara menghitung deviasi standarnya lebih dahulu
2. Dengan
cara yang lebih tingkat,yaitu tanpa menghitung deviasi standarya
3. Dengan
cara memeperhitungkan skor-skor aslinya atau ukuran-ukuran kasarnya
4. Dengan
cara memperhitungkan Meanya
5. Dengan
cara memperhitungkan selisih deviasi dan variabel-variabel yang
dikorelasikan,terhadap Meannya
6. Dengan
cara memperhitungkan selisih dari masing-masing skor aslinya atau angka
kasarnya
Adapun untuk data Tunggal yang
Number of Casesnya 30 atau lebih dari 30 dan untuk data kelompok (Grouded Data),angkah indeks korelasi
rxy dapat diperoleh dengan bantuan sebuah peta atau diagram,yang disebut peta korelasi atau scatte diagram
5.Cara Memberikan
Interfretasi terhadap Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
Terhadap angka indeks korelasi yang
telah diperoleh dari perhitungan(proses komputasi) kita dapat memberikan
interfretasi atau penafsiran tertentu.Dalam hubungan ini ada dua cara yaitu:
1) Interfretasi
terhadap angka indeks korelasi product
moment itu dilakukan dengan cara
kasar atau cara sederhana
2) Memberikan
interfretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment,dengan jalan berkorealitasi
pada tabel nilai “r” product moment
Apabila
kedua cara ini yang kita tempuh,maka prosedur yang kita lalui secara
berturut-turut adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan
atau membuat Hipotesis alternatiif (Ha) dan hipotesis nilai atau Hipotesis nol
(Ho)
Hipotesis alternatif
(Ha) dirumuskan sebagai berikut: “Ada (atau:terdapat) korelasi positif (atau:
korelasi negatif)signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y.
Adapun hipotesis nilai
nihilnya (Ho) adalah sebagai berikut:”Tidak ada (atau tidak terdapat) korelasi
positif (atau korelasi negatif) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X
dan variabel Y.”
b. Menguji
kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan di atas tadi.(mana
yang benar Ha atau Ho dengan cara memperbandingka besarnya “r” yang telah
diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r”
yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment (rt,dengan terlebih dahulu
mencari derajat besarnya (db) atau degres of freedom (db) yang dirumuskan:
df = N-nr
Dengan
diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam
tabel nilai “r” product moment,baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi
1%.jika ro sama besar atau lebih besar daripada rt maka Hipotesis alternatif
(Ha)disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya.berarti memeng benar
antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi positif yang
signifikan.sebaliknya,Hipotesis Nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak
dapat diterima atau tidak dapat terbukti kebenarannya.hal ini berarti bahwa
Hipotesis Nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan
variabel Y itu salah.
6.Contoh Cara Mencari
(Menghitung) dan Memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks “r” Product
Moment
a.
Cara mencari menghitung
dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product momentt untuk data
tunggal,dimana N kurang dari 30 dengan terlebih dahulu memperhitungkan deviasi
standarnya
1) Rumus
Apabila dalam mencari
angkah indeks korelasi “r” product moment itu perhitungannya didasarkan pada
deviasi standar dari data yang saling dicari korelasinya,maka rumus yang
diperlukan adalah sebagai berikut:
Rxy
=
2.Langkah
Langkah yang perlu di tempuh adalah:
a. Menyiapkan
tabel kerja atau tabel perhitungan,yang terdiri dari 8 kilom.kolom 1 dimuat
subjek penelitian .kolom 2 memuat skor variabel X.kolom 3 memuat skor variabel
Y.kolom 4 memuat deviasi skor variabel X terhadap Mean groupnya (Mx); kolom 5
memuat deviasi skor variabel Y terhadap Mean groupnya (My).kolom 6 memuat hasil
perkalian antara deviasi X dan deviasi Y (kolom 4 dikalikan dengan kolom
5).kolom 7 memuat hasil pengudratan deviasi X (yaitu X2) dan kolom 8
memuat hasil penguadratan deviasi Y (yaitu Y2)
b. Menghitung
Mean dari variabel X (yaitu MX ) dengan menggunakan rumus ;
Mx
=
c. Menghitung
Mean dari variabel Y (yaitu MY) dengan menggunakan rumus:
My
=
d. Menghitung
deviasi standar variabel X(yaitu SDx) dengan menggunakan rumus:
SDx
=
e. Menghitung
deviasi standar variabel Y (yaitu SDy) dengan menggunakan rumus;
SDY
=
f. Menghitung
angka indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y (yaitu rxy),
dengan menggunakan rumus;
Rxy
=
3.
Contoh perhitungan
Misalkan dalam suatu penelitan yang di
maksutkan utuk mengetahui apakah secara signifikan terdapat korelasi positif
antara nilai hasil belajar para mahasiswa di Fakultas (variabel X) dan nilai
hasil belajar mereka pada waktu berada di SLTA (variabel X),dalam penelitian
mana telah ditetapkan sebagai sampel sejumlah 20 orang mahasiswa (N kurang dari
30),telah berhasil dihimpun data berupa:Mean nilai hasil belajar para mahasiswa
tersebut pada ujian semester dan Mean dari nilai hasil belajar mereka pada
ujian akhir SLTA (sebai tercantum dalam STTB),seperti pada tabel berikut;
TABEL
5.1 Mean Nilai Hasil Belajar Dari Sejumlah 20 Orang
Mahasiswa Pada Ujian Semester di Fakultas,dan
Mean dari Nilai STTB Mereka di SLTA
No
urut
|
Nama
Mhs
|
Mean
Nilai Hasil Ujian
Semester
di Fakultas
(X)
|
Mean
Nilai STTB
Di
SLTA
(Y)
|
1
|
A
|
6,5
|
7,5
|
2
|
B
|
5,8
|
5,6
|
3
|
C
|
7,2
|
6,6
|
4
|
D
|
6,9
|
6,4
|
5
|
E
|
7,6
|
6,9
|
6
|
F
|
6,7
|
6,2
|
7
|
G
|
6,2
|
5,9
|
8
|
H
|
5,6
|
5,8
|
9
|
I
|
6,8
|
6,1
|
10
|
J
|
6,0
|
7,1
|
11
|
K
|
6,4
|
7,4
|
12
|
L
|
6,2
|
7,2
|
13
|
M
|
7,2
|
6,3
|
14
|
N
|
6,5
|
6,7
|
15
|
O
|
6,3
|
6,5
|
16
|
P
|
6,6
|
7,6
|
17
|
Q
|
5,8
|
5,9
|
18
|
R
|
6,3
|
7,3
|
19
|
S
|
7,4
|
7,8
|
20
|
T
|
6,0
|
7,2
|
TABEL
5.2 Tabel Kerja (tabel perhitungan) untuk Mencari Angka Indeks Korelasi Antara
Variabel X (mean nilai ujian semester di fakultas) dan Variabel Y (mean STTB
SLTA) dari sejumlah 20 orang mahasiswa di sebuah Fakultas
Subjek
|
X
|
Y
|
X
|
Y
|
XY
|
X2
|
Y2
|
A
|
6,5
|
7,5
|
0,0
|
+0,8
|
0,00
|
0,00
|
0,64
|
B
|
5,8
|
5,6
|
-0,7
|
-1,1
|
+0,77
|
0,49
|
1,21
|
C
|
7,2
|
6,6
|
+0,7
|
-0,1
|
-0,07
|
0,49
|
0,01
|
D
|
6,9
|
6,4
|
+04
|
-0,3
|
-0,12
|
0,16
|
0,09
|
E
|
7,6
|
6,9
|
+1,1
|
+0,2
|
+0,22
|
1,21
|
0,04
|
F
|
6,7
|
6,2
|
+0,2
|
-0,5
|
-0,10
|
0,04
|
0,25
|
G
|
6,2
|
5,9
|
-O,3
|
-0,8
|
+0,24
|
0,09
|
0,64
|
H
|
5,6
|
5,8
|
-0,9
|
-0,9
|
+0,81
|
0,81
|
0,81
|
I
|
6,8
|
6,1
|
+0,3
|
-0,6
|
-0,18
|
0,09
|
0,36
|
J
|
6,0
|
7,1
|
-0,5
|
+0,4
|
-0,20
|
0,25
|
0,16
|
K
|
6,4
|
7,4
|
-0,1
|
+0,7
|
-0,07
|
0,01
|
0,49
|
L
|
6,2
|
7,2
|
-0,3
|
+0,5
|
-0,15
|
0,09
|
0,25
|
M
|
7,2
|
6,3
|
+0,7
|
-0,4
|
-0,28
|
0,49
|
0,16
|
N
|
6,5
|
6,7
|
0,0
|
0,0
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
O
|
6,3s
|
6,5
|
-0,2
|
-0,2
|
+0,04
|
0,04
|
0,04
|
P
|
6,6
|
7,6
|
+0,1
|
+0,9
|
+0,09
|
0,01
|
0,81
|
Q
|
5,8
|
5,9
|
-0,7
|
-0,8
|
+0,56
|
0,49
|
0,64
|
R
|
6,3
|
7,3
|
-0,2
|
+0,6
|
-0,12
|
0,04
|
0,36
|
S
|
7,4
|
7,8
|
+0,9
|
+1,1
|
+0,99
|
0,81
|
0,21
|
T
|
6,0
|
7,2
|
-0,5
|
+0,5
|
-0,25
|
0,25
|
0,25
|
20=N
|
130,0
=∑X
|
134,0
=∑Y
|
0=∑X
|
0=∑Y
|
+2,18=
∑XY
|
5,86=
∑X2
|
8,42=
∑Y2
|
Langkah perhitungan pada tabel di atas:
1. Menjumlahkan
subjek penelitian (kolom1);diperoleh N=20
2. Menjumlahkan
skor X(kolom 2);diperoleh ∑X = 130,0
3. Menjumlahkan
skor Y (kolom 3);diperoleh ∑Y = 134,0
4. Menghitng
deviasi penyimpangan masing-masing skor X terhadap Mx(kolom4);
dengan rumus:X =X-Mx untuk mengecek apakah perhitungan pada kolom 4
itu sudah betul,semua deviasi x kita jumlahkan hasilnya harus sama dengan
nol,atau ∑x = 0
5. Menghitung
deviasi masing-masing skor Y terhadap My(kolom 5) dengan rumus Y=Y-My
untuk mengecek apakah perhitungan pada kolom 5 itu sudah betul,semua deviasi x
kita jumlahkan hasilnya harus sama dengan nol,atau ∑y = 0
6. Memperkalikan
deviasi X dengan deviasi Y (kolom 4 diperkalikan dengan kolom 5)hasilnya pada
kolom 6 setelah selesi itu jumlahkan diperoleh ∑xy = 2,18
7. Menguadratkan
seluruh deviasi X (kolom 7) setelah selesai lalu dijumlahkan,sehingga diperoleh
∑x2 = 5,86
8. Menguadratkan
seluruh deviasi Y (kolom) setelah selesai lalu dijumlahkan,sehingga diperoleh
∑y2 = 8,42
b.
Cara mencari menghitung
dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment
untuk data tunggal,dimana N kurang dari 30,dengan tidak usah menghitung deviasi
standarnya
1.
Rumus
Rumus
yang kita pergunakan adalah
Rxy =
2.
Langkah
a.
Membuat tabel kerja
atau tabel perhitungan
b.
Mencari angka indeks
korelasi “r” product moment antara variabel X dan variabel Y (yaitu rxy)dengan
rumus:
Rxy
=
c.
Memberikan interpretasi
terhadap rxy atau r0 serta menarik kesimpulannya yang
dapat dilakukan secara sederhana atau dilakukan dengan jalan berkonsultasi pada
tabel nilai “r” product moment
3.
Contoh perhitungan
Apabila data yang tercantum pada tabel 5.2
dan telah dihitung angka indeks korelasinya melalui tabel 5.2 itu kita
pergunakan lagi maka tabel 5.2 telah berhasil kita peroleh:
∑xy = 2,18
∑x2 = 5,86
∑y2 =8,42
Dengan
mendistrobusikan kedalam rumus kedua maka dapat kita peroleh:
Rxy =
=
=
=
= 0,310 (hasilnya persis sma dengan rumus
pertama)
Interpretasinya:
Karena rxy sebesar 0,310 itu
telah kota berikan interpretasi baik secara sederhana maupun dengan jalan
berkonsultasi pada tabel nila “r” product moment,maka cara pemberian
intepretasinya pun sama denga apa yang di kemukakan di atas.
B.Teknik korelasi tata
jenjang (rank order correlation)
1.Pengertianya
Teknik korelasi tata jenjang dalam dunia
statistik di kenal sebagai teknik analisis korelasional yang paling sederhana
jika di bandingkan dengan teknik analisis korelasional lainnya.
Pada teknik korewlasional tata jenjang
ini,besar-kecil atau kuat-lemahnya korelasi antara variabel yang sedang kita
selidiki korelasinya,kita ukur berdasrkan perbedaan urutan kedudukan skornya (rank of difference) jadi bukan di
dasarkan pada skor hasil pengukuran yang sebenarnya.
2.Penggunaannya.
Teknik anaisis korelasional tata jenjang
ini dapat efektif digunakan apabila subjek yang dijadikan sampel dalam
penelittian lebih dari sembilan tetapi kurang dari 30,dengan kata lain N antara
10-29.karena itu apabila N sama dengan atau lebih dari 30,sebainya jangan
digunakan teknik korelasi ini.
3.Lambangnya
Pada teknik korelasi tata jenjang ini
angka indeks korelasinya di lambangkan dengan huruf
(di baca rho) seperti hal nya rxy
maka angka indeks korelasi p ini besarnya antara 0,00 sampai dengan ± 1,00
4.Rumusnya
Untuk mencari (menghitung)
dipergunakan rumus sebagai berikut:
= 1-
5.Cara memberikan
interpretasi terhadap angka indeks korelasi tata jenjang
Untuk memberika interpretasi terhadap
tata angka indeks korelasi tata jenjang,terlebih dahulu kita rumuskan Hipotesis
Nol-nya:
Ha :
Adanya korelasi positif yang signifikan antara variabel 1 dan variabel
11
Ho
: Tidak ada korelasi positif yang
signifikan antara variabel 1 dan variabel 11
Setelah di peroleh angka indeks korelasi
tata jenjangnya (yaitu;rho).lalu kita berikan interpretasi dengan menggunakan
tabel nilai
dengan df = N,baik pada tarp signifikansi
5% maupun pada taraf signifikansi 1%.jika
yang kita peroleh dalam perhitungan
(yaitu;
o)
sama dengan atau leih besar daripada harga
yang tercantum dalam tabel (yaitu;
t)maka
hipotesis Nol ditolak.sebaliknya hipotesis alternatif disetujui apabila
o
lebih dari
t
maka hipotesis Nol disetujui,selanjutnya hipotesis alternatif di tolak.
6.Contoh cara mencari
(menghitung)dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi tat
jenjang
Ada
3 cara untuk mencari (menghitung) Rho,yaitu;
·
Cara mencari
(menghitung dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi tata
jenjang,yang tidak terdapat urutan yang kembar
·
Dalam keadaan terdapat
urutan yang kembar dua,dan
·
Dalam keadaan urytan
yang kembar tiga buah atau lebih
Pada
pembicaraan berikut akan dikemukan satu-persatu:
a.Cara
mencari(menghitung) dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi
tata jenjang,yang tidak terdapat urutan yang kembar
misalkan sejumlaj 10 orang mahasiswa yang
dikenal sebgai toko penting organisasi ekdtra universiter di sebuah perguruan
tinggi ditetaapkan sebagai sampel .dari
kegiatan penelitian tersebut,berhasil data di peroleh berupa skor yang
menunjukan data keaktifan para mahasiswa tersebut dalam organisasi ekstra
universiter,dan skor yang menunjukan mean prestasi studi mereka di fakultas
sebagi mana terlihat pada tabel berikut.
Langkah
1: menyiapkan tabel kerja atau tabel
perhitungannya
Langkah
2 : menetapkan urutan kedudukan skor
yang terdaapt pada variabel I(yaitu:R1)lihat kolom ini:
Nomor
Urut
|
Nama
|
Skor
|
|
Keaktifan
dala
Organ
ekstra
(1)
|
Mean
Prestasi
Studi
(11)
|
||
1
|
A
|
37
|
63
|
2
|
B
|
41
|
45
|
3
|
C
|
38
|
60
|
4
|
D
|
44
|
50
|
5
|
E
|
35
|
65
|
6
|
F
|
43
|
52
|
7
|
G
|
40
|
55
|
8
|
H
|
42
|
47
|
9
|
I
|
36
|
64
|
10
|
J
|
39
|
59
|
Lanhkah
3: Menetapkan urutan kedudukan skor yang
terdapat pada variabel 11(yaitu R2)lihat
Kilom 6
Langkah
4 : Menghitung urutan perbedaan
kedudukan untuk masing-masing pasangan yang
Dikorelasikan (D=R1 –R2)lihat
kolom 7 jumla D atau ∑D harus= nol
Langkah
5 : Menguadratkan D (yaitu:D2)setelah
selesai lalu dijumlahkan,sehingga diperole
∑D2=312 lihat
kolom 8
Langkah
6 : Menghitung Rho dengan rumus:
=
1 -
Telah diketahui:∑D2=312,sedangkan
N=10dengan diketahui:
=
1 -
=
1 -
=
1- 1,891 = -0,891
Langkah
7 : Memberikan interpretasi terhadap Rho
gmna maksudte yahhh
BalasHapuskox paham
hehe