Sabtu, 23 Juni 2012

kelompok 9


MAKALAH METODE PENELITIAN
MASALAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL(TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL)
Dosen Pengampu: Drs. Rizalman,M.Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
Pariyani
Henny Deslawati

JURUSAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH
            INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
          SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunian-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Didalam makalah ini penulis membahas tentang MASALAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL(TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL)         
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun dalam penyajian materinya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifstnya membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Amiiin.....

Jambi,10 April 2012

                                                                                       Penulis

MASALAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
                                       (TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL)       

A.Teknik Analisis Korelasional Product Moment
1.Pengertiannya
            Product Moment Correlation atau lengkapnya Product of the Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson,yang karenanya sering di kenal dengan istilah Teknik Korelasi Pearson.
Disebut product momen  correlation karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan.
2.Penggunaannya
            Teknik Korelasi product moment kita pergunakan apabila kita berhadapan dengan kenyataan berikut :
a)      Variabel yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat kontinu
b)      Sampel yang diteliti bersifat homogen,atau setidak-tidaknya mendekati homogen
c)       Regrensinya merupakan regresi linear  
3.Lambangnya
Kuat-lemah atau tinggi rendahnya korelasi antara dua variabel yang sedang kita teliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi,yang pada teknik korelasi Product Moment  diberi lambang “r” (sering disebut “r” Product moment).angka indeks korelasi product moment ini di beri indeks dengan huruf kecil dari huruf-huruf ang dipergunakan untuk dua buah variabel yang sedang di cari korelasinya jadi  apabila variabel pertamanya diberi lambang  X dan variabel kedua diberi lambang Y,maka angka indeks korelasinya dinyatakan dengan lambang  rxy.

4.Cara Mencari Angka Indeks Korelasi Product Moment
            Ada beberapa macam cara yang dapat dipergunakan untuk mencari angka indeks korelasi Product moment.
            Apabila data yang kita hadapi data tunggal (Ungrouped data), sedangkan Number of Casesnya kurang dari 30 dengan istilah lain: Sampel yang diteliti merupakan sampel kecil maka angka indeks korelasi Product Moment (rxy) dapat di hitung dengan menggunakan beberapa cara,yaitu:
1.      Dengan cara menghitung deviasi standarnya lebih dahulu
2.      Dengan cara yang lebih tingkat,yaitu tanpa menghitung deviasi standarya
3.      Dengan cara memeperhitungkan skor-skor aslinya atau ukuran-ukuran kasarnya
4.      Dengan cara memperhitungkan Meanya
5.      Dengan cara memperhitungkan selisih deviasi dan variabel-variabel yang dikorelasikan,terhadap Meannya
6.      Dengan cara memperhitungkan selisih dari masing-masing skor aslinya atau angka kasarnya  
Adapun untuk data Tunggal yang Number of Casesnya 30 atau lebih dari 30 dan untuk data kelompok (Grouded Data),angkah indeks korelasi rxy dapat diperoleh dengan bantuan sebuah peta atau diagram,yang disebut peta korelasi atau scatte diagram
5.Cara Memberikan Interfretasi terhadap Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
            Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari perhitungan(proses komputasi) kita dapat memberikan interfretasi atau penafsiran tertentu.Dalam hubungan ini ada dua cara yaitu:
1)      Interfretasi terhadap angka indeks korelasi product moment  itu dilakukan dengan cara kasar atau cara sederhana
2)      Memberikan interfretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment,dengan jalan berkorealitasi pada tabel nilai “r” product moment
Apabila kedua cara ini yang kita tempuh,maka prosedur yang kita lalui secara berturut-turut adalah sebagai berikut:
a.       Merumuskan atau membuat Hipotesis alternatiif (Ha) dan hipotesis nilai atau Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan sebagai berikut: “Ada (atau:terdapat) korelasi positif (atau: korelasi negatif)signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y.
Adapun hipotesis nilai nihilnya (Ho) adalah sebagai berikut:”Tidak ada (atau tidak terdapat) korelasi positif (atau korelasi negatif) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y.”
b.      Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan di atas tadi.(mana yang benar Ha atau Ho dengan cara memperbandingka besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment (rt,dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degres of freedom (db) yang dirumuskan:
                   df = N-nr
Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment,baik pada taraf  signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%.jika ro sama besar atau lebih besar daripada rt maka Hipotesis alternatif (Ha)disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya.berarti memeng benar antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi positif yang signifikan.sebaliknya,Hipotesis Nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak dapat terbukti kebenarannya.hal ini berarti bahwa Hipotesis Nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y itu salah.

6.Contoh Cara Mencari (Menghitung) dan Memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks   “r”  Product Moment
a.       Cara mencari menghitung dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks      korelasi “r” product momentt untuk data tunggal,dimana N kurang dari 30 dengan terlebih dahulu memperhitungkan deviasi standarnya
1)      Rumus
Apabila dalam mencari angkah indeks korelasi “r” product moment itu perhitungannya didasarkan pada deviasi standar dari data yang saling dicari korelasinya,maka rumus yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Rxy =   
2.Langkah
            Langkah yang perlu di tempuh adalah:
a.       Menyiapkan tabel kerja atau tabel perhitungan,yang terdiri dari 8 kilom.kolom 1 dimuat subjek penelitian .kolom 2 memuat skor variabel X.kolom 3 memuat skor variabel Y.kolom 4 memuat deviasi skor variabel X terhadap Mean groupnya (Mx); kolom 5 memuat deviasi skor variabel Y terhadap Mean groupnya (My).kolom 6 memuat hasil perkalian antara deviasi X dan deviasi Y (kolom 4 dikalikan dengan kolom 5).kolom 7 memuat hasil pengudratan deviasi X (yaitu X2) dan kolom 8 memuat hasil penguadratan deviasi Y (yaitu Y2)
b.      Menghitung Mean dari variabel X (yaitu MX ) dengan menggunakan rumus ;
                        Mx =   
c.       Menghitung Mean dari variabel Y (yaitu MY) dengan menggunakan rumus:
My =  
d.      Menghitung deviasi standar variabel X(yaitu SDx) dengan menggunakan rumus:
                        SDx =  
e.       Menghitung deviasi standar variabel Y (yaitu SDy) dengan menggunakan rumus;
                        SDY =  
f.       Menghitung angka indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y (yaitu rxy), dengan menggunakan rumus;
                        Rxy =  
3. Contoh perhitungan
       Misalkan dalam suatu penelitan yang di maksutkan utuk mengetahui apakah secara signifikan terdapat korelasi positif antara nilai hasil belajar para mahasiswa di Fakultas (variabel X) dan nilai hasil belajar mereka pada waktu berada di SLTA (variabel X),dalam penelitian mana telah ditetapkan sebagai sampel sejumlah 20 orang mahasiswa (N kurang dari 30),telah berhasil dihimpun data berupa:Mean nilai hasil belajar para mahasiswa tersebut pada ujian semester dan Mean dari nilai hasil belajar mereka pada ujian akhir SLTA (sebai tercantum dalam STTB),seperti pada tabel berikut;
TABEL 5.1 Mean Nilai Hasil Belajar Dari Sejumlah 20 Orang
 Mahasiswa Pada Ujian Semester di Fakultas,dan Mean dari Nilai STTB Mereka di SLTA
No
urut
Nama
Mhs
Mean Nilai Hasil Ujian
Semester di Fakultas
(X)
Mean Nilai STTB
Di SLTA
(Y)
1
A
6,5
7,5
2
B
5,8
5,6
3
C
7,2
6,6
4
D
6,9
6,4
5
E
7,6
6,9
6
F
6,7
6,2
7
G
6,2
5,9
8
H
5,6
5,8
9
I
6,8
6,1
10
J
6,0
7,1
11
K
6,4
7,4
12
L
6,2
7,2
13
M
7,2
6,3
14
N
6,5
6,7
15
O
6,3
6,5
16
P
6,6
7,6
17
Q
5,8
5,9
18
R
6,3
7,3
19
S
7,4
7,8
20
T
6,0
7,2

TABEL 5.2 Tabel Kerja (tabel perhitungan) untuk Mencari Angka Indeks Korelasi Antara Variabel X (mean nilai ujian semester di fakultas) dan Variabel Y (mean STTB SLTA) dari sejumlah 20 orang mahasiswa di sebuah Fakultas
Subjek
X
Y
X
Y
XY
X2
Y2
A
6,5
7,5
0,0
+0,8
0,00
0,00
0,64
B
5,8
5,6
-0,7
-1,1
+0,77
0,49
1,21
C
7,2
6,6
+0,7
-0,1
-0,07
0,49
0,01
D
6,9
6,4
+04
-0,3
-0,12
0,16
0,09
E
7,6
6,9
+1,1
+0,2
+0,22
1,21
0,04
F
6,7
6,2
+0,2
-0,5
-0,10
0,04
0,25
G
6,2
5,9
-O,3
-0,8
+0,24
0,09
0,64
H
5,6
5,8
-0,9
-0,9
+0,81
0,81
0,81
I
6,8
6,1
+0,3
-0,6
-0,18
0,09
0,36
J
6,0
7,1
-0,5
+0,4
-0,20
0,25
0,16
K
6,4
7,4
-0,1
+0,7
-0,07
0,01
0,49
L
6,2
7,2
-0,3
+0,5
-0,15
0,09
0,25
M
7,2
6,3
+0,7
-0,4
-0,28
0,49
0,16
N
6,5
6,7
0,0
0,0
0,00
0,00
0,00
O
6,3s
6,5
-0,2
-0,2
+0,04
0,04
0,04
P
6,6
7,6
+0,1
+0,9
+0,09
0,01
0,81
Q
5,8
5,9
-0,7
-0,8
+0,56
0,49
0,64
R
6,3
7,3
-0,2
+0,6
-0,12
0,04
0,36
S
7,4
7,8
+0,9
+1,1
+0,99
0,81
0,21
T
6,0
7,2
-0,5
+0,5
-0,25
0,25
0,25
20=N
130,0
=∑X
134,0
=∑Y
0=∑X
0=∑Y
+2,18=
XY
5,86=
X2
8,42=
Y2
  Langkah perhitungan pada tabel di atas:
1.      Menjumlahkan subjek penelitian (kolom1);diperoleh N=20
2.      Menjumlahkan skor X(kolom 2);diperoleh ∑X = 130,0
3.      Menjumlahkan skor Y (kolom 3);diperoleh ∑Y = 134,0
4.      Menghitng deviasi penyimpangan masing-masing skor X terhadap Mx(kolom4); dengan rumus:X =X-Mx untuk mengecek apakah perhitungan pada kolom 4 itu sudah betul,semua deviasi x kita jumlahkan hasilnya harus sama dengan nol,atau ∑x = 0
5.      Menghitung deviasi masing-masing skor Y terhadap My(kolom 5) dengan rumus Y=Y-My untuk mengecek apakah perhitungan pada kolom 5 itu sudah betul,semua deviasi x kita jumlahkan hasilnya harus sama dengan nol,atau ∑y = 0
6.      Memperkalikan deviasi X dengan deviasi Y (kolom 4 diperkalikan dengan kolom 5)hasilnya pada kolom 6 setelah selesi itu jumlahkan diperoleh ∑xy = 2,18
7.      Menguadratkan seluruh deviasi X (kolom 7) setelah selesai lalu dijumlahkan,sehingga diperoleh ∑x2 = 5,86
8.      Menguadratkan seluruh deviasi Y (kolom) setelah selesai lalu dijumlahkan,sehingga diperoleh ∑y2 = 8,42

b.      Cara mencari menghitung dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment untuk data tunggal,dimana N kurang dari 30,dengan tidak usah menghitung deviasi standarnya
1.      Rumus
Rumus yang kita pergunakan adalah
    Rxy =  
2.      Langkah
a.     Membuat tabel kerja atau tabel perhitungan
b.     Mencari angka indeks korelasi “r” product moment antara variabel X dan variabel Y (yaitu rxy)dengan rumus:
            Rxy =  
c.     Memberikan interpretasi terhadap rxy atau r0 serta menarik kesimpulannya yang dapat dilakukan secara sederhana atau dilakukan dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment
3.      Contoh perhitungan
     Apabila data yang tercantum pada tabel 5.2 dan telah dihitung angka indeks korelasinya melalui tabel 5.2 itu kita pergunakan lagi maka tabel 5.2 telah berhasil kita peroleh:
     xy = 2,18
     ∑x2 = 5,86
     ∑y2 =8,42
Dengan mendistrobusikan kedalam rumus kedua maka dapat kita peroleh:
     Rxy =  =  
            =  =  
           = 0,310 (hasilnya persis sma dengan rumus pertama)
     Interpretasinya:
     Karena rxy sebesar 0,310 itu telah kota berikan interpretasi baik secara sederhana maupun dengan jalan berkonsultasi pada tabel nila “r” product moment,maka cara pemberian intepretasinya pun sama denga apa yang di kemukakan di atas.

B.Teknik korelasi tata jenjang (rank order correlation)
1.Pengertianya
       Teknik korelasi tata jenjang dalam dunia statistik di kenal sebagai teknik analisis korelasional yang paling sederhana jika di bandingkan dengan teknik analisis korelasional lainnya.
       Pada teknik korewlasional tata jenjang ini,besar-kecil atau kuat-lemahnya korelasi antara variabel yang sedang kita selidiki korelasinya,kita ukur berdasrkan perbedaan urutan kedudukan skornya (rank of difference) jadi bukan di dasarkan pada skor hasil pengukuran yang sebenarnya.
2.Penggunaannya.      
       Teknik anaisis korelasional tata jenjang ini dapat efektif digunakan apabila subjek yang dijadikan sampel dalam penelittian lebih dari sembilan tetapi kurang dari 30,dengan kata lain N antara 10-29.karena itu apabila N sama dengan atau lebih dari 30,sebainya jangan digunakan teknik korelasi ini.
3.Lambangnya
       Pada teknik korelasi tata jenjang ini angka indeks korelasinya di lambangkan dengan huruf (di baca rho) seperti hal nya rxy maka angka indeks korelasi p ini besarnya antara 0,00 sampai dengan ± 1,00
4.Rumusnya
       Untuk mencari (menghitung)  dipergunakan rumus sebagai berikut:
                                   = 1-  
5.Cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi tata jenjang
       Untuk memberika interpretasi terhadap tata angka indeks korelasi tata jenjang,terlebih dahulu kita rumuskan Hipotesis Nol-nya:
Ha  :    Adanya korelasi positif yang signifikan antara variabel 1 dan variabel 11
Ho :   Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel 1 dan variabel 11
       Setelah di peroleh angka indeks korelasi tata jenjangnya (yaitu;rho).lalu kita berikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai dengan df = N,baik pada tarp signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%.jika yang kita peroleh dalam perhitungan (yaitu; o) sama dengan atau leih besar daripada harga  yang tercantum dalam tabel (yaitu; t)maka hipotesis Nol ditolak.sebaliknya hipotesis alternatif disetujui apabila o lebih dari t maka hipotesis Nol disetujui,selanjutnya hipotesis alternatif di tolak.
6.Contoh cara mencari (menghitung)dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi tat jenjang
Ada 3 cara untuk mencari (menghitung) Rho,yaitu;
·         Cara mencari (menghitung dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi tata jenjang,yang tidak terdapat urutan yang kembar
·         Dalam keadaan terdapat urutan yang kembar dua,dan
·         Dalam keadaan urytan yang kembar tiga buah atau lebih
Pada pembicaraan berikut akan dikemukan satu-persatu:
a.Cara mencari(menghitung) dan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi tata jenjang,yang tidak terdapat urutan yang kembar
       misalkan sejumlaj 10 orang mahasiswa yang dikenal sebgai toko penting organisasi ekdtra universiter di sebuah perguruan tinggi ditetaapkan sebagai sampel  .dari kegiatan penelitian tersebut,berhasil data di peroleh berupa skor yang menunjukan data keaktifan para mahasiswa tersebut dalam organisasi ekstra universiter,dan skor yang menunjukan mean prestasi studi mereka di fakultas sebagi mana terlihat pada tabel berikut.
Langkah 1:  menyiapkan tabel kerja atau tabel perhitungannya
Langkah 2 :  menetapkan urutan kedudukan skor yang terdaapt pada variabel I(yaitu:R1)lihat kolom ini:
Nomor
Urut
Nama
Skor
Keaktifan dala
Organ ekstra
(1)
Mean Prestasi
Studi
(11)
1
A
37
63
2
B
41
45
3
C
38
60
4
D
44
50
5
E
35
65
6
F
43
52
7
G
40
55
8
H
42
47
9
I
36
64
10
J
39
59
Lanhkah 3:  Menetapkan urutan kedudukan skor yang terdapat pada variabel 11(yaitu R2)lihat
                    Kilom 6
Langkah 4 :  Menghitung urutan perbedaan kedudukan untuk masing-masing pasangan yang
                     Dikorelasikan (D=R1 –R2)lihat kolom 7 jumla D atau ∑D harus= nol
Langkah 5 :  Menguadratkan D (yaitu:D2)setelah selesai lalu dijumlahkan,sehingga diperole            
                      ∑D2=312 lihat kolom 8
Langkah 6 :  Menghitung Rho dengan rumus:
                       = 1 -  
                      Telah diketahui:∑D2=312,sedangkan N=10dengan diketahui:
                       = 1 -  = 1 -  = 1- 1,891 = -0,891
Langkah 7 :  Memberikan interpretasi terhadap Rho










1 komentar: